Srikaya
atau buah nona (Annona squamosa) atau sering disebut buah Sari Kaya, adalah
tanaman yang tergolong ke dalam genus Annona yang berasal dari daerah tropis.
Buah srikaya berbentuk bulat dengan kulit bermata banyak (serupa sirsak).
Daging buahnya berwarna putih. Termasuk semak semi-hijau abadi atau pohon yang
meranggas mencapai 8 m tingginya. Daunnya berselang, sederhana, lembing
membujur, 7-12 cm panjangnya, dan berlebar 3-4 cm.
Bunganya muncul dalam tandan
sebanyak 3-4, tiap bunga berlebar 2-3 cm, dengan enam daun bunga/kelopak,
kuning-hijau berbintik ungu di dasarnya. Buahnya biasanya bundar atau mirip
kerucut cemara, berdiameter 6-10 cm, dengan kulit berbenjol dan bersisik.
Daging buahnya putih, menyerupai dan memiliki rasa seperti podeng. Bijinya berwarna
coklat tua.
Nilai Kalori buah srikaya sebesar
90 kcal/100g daging buah, konsumsi 0,5 kg buah/hari memenuhi 11% kebutuhan
kalori harian sumber mineral kalsium, fosfor, potasium yang berfungsi untuk
melindungi tulang dan gigi, menguatkan otot, memperbaiki kesehatan secara umum
dan mengandung vitamin C 35-42 mg/100g. Akar berkhasiat sebagai antiradang,
antidepresi, daun berkhasiat sebagai astringen, antiradang, peluruh cacing usus
(anthelmintik), serta mempercepat pemasakan bisul dan abses, biji berkhasiat
untuk memacu enzim pencernaan, abortivum, anthelmintik, dan pembunuh serangga
(insektisida).
Persyaratan Tumbuh
Tanaman Srikaya
Penyebaran tanaman srikaya sangat
erat hubungannya dengan persyaratan tumbuh. Kemampuan tumbuh bukan sekedar
tumbuh membesar dengan daun rimbun, tetapi tanaman harus mampu berbuah lebat.
Tanaman srikaya untuk dapat tumbuh normal menghendaki persyaratan tumbuh yang
sesuai meliputi jenis tanah, ketinggian tempat dan iklim setempat.
Srikaya dapat tumbuh pada semua
jenis tanah. Akan tetapi jenis tanah yang paling baik adalah tanah yang
mengandung pasir dan kapur. Srikaya dapat tumbuh baik pada derajat keasaman
tanah (pH) antara 6 – 6,5 dengan ketinggian tempat antara 100 – 1.000 m dpl (di
atas permukaan laut). Pada ketinggian di atas 1.000 m dpl atau dataran tinggi
dan pegunungan, tanaman srikaya tumbuh lambat dan enggan berbuah.
Iklim yang dibutuhkan tanaman
srikaya harus sesuai. Komponen iklim meliputi curah hujan, suhu udara dan angin.
Suhu udara yang sesuai dengan tanaman srikaya antara 20 – 25 ° C dan curah
hujan yang dibutuhkan tanaman srikaya antara 1.500 – 3.000 mm/tahun. Sebaiknya
curah hujan merata sepanjang tahun. Walaupun tanaman srikaya tahan terhadap
kekeringan, tetapi untuk pertumbuhan bunga sampai buah matang perlu kelembaban
yang cukup di sekitar sistem perakarannya. Tanaman srikaya menyukai tempat yang
ada naungan agak teduh karena tanaman srikaya tidak menyukai daerah yang
terbuka dan banyak angin kencang. Adanya angin kencang dapat dihambat dengan
penanaman mahagoni, cemara atau bambu di sekeliling kebun.
Pedoman Budidaya
1) Pemilihan Bibit
Bibit dapat diperoleh dengan cara membeli atau dihasilkan
sendiri. Bibit yang dibeli harus unggul dan bersertifikat atau berlabel agar
dapat dijamin keunggulannya.
2) Persiapan Lahan Budidaya
Lahan yang sesuai untuk melakukan usaha budidaya srikaya
adalah tanah yang mengandung pasir. Dilakukan pengolahan tanah pada lahan yang
akan ditanami srikaya. Setelah diolah, lahan dibuat lubang tanam 50 cm x 50 cm
x 50 cm dengan jarak tanam 3 m x 5 m atau 4 m x 4 m sehingga populasinya
sekitar 620 – 660 tanaman/ha.
3) Penanaman
Setelah lubang tanam, pupuk organik dan bibit telah tersedia
maka penanaman bibit dapat segera dilakukan. Bibit srikaya dengan tinggi 70 –
100 cm dimasukkan ke dalam lubang tegak lurus dengan batas sambungan sekitar 10
cm di atas permukaan tanah atau 10 cm masuk dalam lubang. Selanjutnya lubang
ditimbun dengan tanah lapisan atas sambil ditekan agar tidak ada rongga-rongga
di sekitar akar.
4) Pemeliharaan
Pemeliharann tanaman bertujuan agar tanaman menjadi sehat,
tumbuh kekar hingga dapat berbuah lebat. Kegiatan pemeliharaan tersebut
meliputi pemupukan, pemangkasan, penyiraman, penyerbukan bunga, dan penjarangan
buah. Pada budidaya srikaya organik, pupuk yang digunakan berupa pupuk organik,
yaitu pupuk kandang atau kompos.
Pemangkasan cabang dilakukan pada waktu tanaman mencapai
tinggi 1,5 m. Dalam pemangkasan cabang pada tanaman srikaya ada dua tujuan.
Pertama, pemangkasan mempermudakan tanaman kembali setelah berbuah lebat.
Caranya semua cabang yang lemah akibat kandungan buahnya lebat dipotong atau
dipangkas agar bertunas yang sehat dan kekar. Kedua, pemangkasan bertujuan agar
tanaman cepat berbunga dengan cara ujung cabang dipotong yang diikuti dengan
perontokan daunnya. Tanaman srikaya dapat tahan terhadap kekeringan, namun
selama pembungaan sampai buah mendekati tua membutuhkan air secara teratur dan
tetap sebanyak 2 – 3 liter per pohon.
Penyerbukan pada tanaman srikaya secara alamiah kurang
sempurna. Penyebabnya, sifat bunga yang proterogyme, yakni masaknya putik lebih
dulu dari tepung sarinya. Akibatnya pertumbuhan buah tidak sempurna. Agar buah
lebat dan normal, diperlukan penyerbukan buatan. Penjarangan buah pada tanaman
srikaya dilakukan pada tanaman yang penyerbukannya dilakukan secara buatan,
karena biasanya buah yang terbentuk dari penyerbukan buatan banyak dan ada yang
berdesakan atau rapat. Buah yang berdesakan akan tumbuh tidak normal. Oleh
karena itu buah harus dijarangkan agar buah berukuran besar dan bermutu tinggi.
5) Panen dan Hasil
Tanaman srikaya dapat menghasilkan buah pada umur 4 – 5
tahun. Panen pada srikaya harus dilakukan pada saat yang tepat, sesuai dengan
tujuan pemasaran dan penggunaannya. Untuk pemasaran jarak jauh, sebaiknya buah
dipanen sebelum matang. Tujuannya agar buah tidak rusak selama pengangkutan
atau pengiriman. Biasanya srikaya dipanen pada kematangan mencapai 80 persen.
Ciri buah srikaya yang siap panen adalah benjolan buah renggang, lapisan bedak
tebal, dan tercium aromanya. Panen raya buah srikaya terjadi pada bulan
Agustus-September. Produksi tanaman srikaya yang baik dapat mencapai 10 – 20
ton/ha/tahun dengan berat sekitar 100 – 300 gram per buah.
Penanganan hasil panen buah srikaya dilakukan untuk
mempertahankan kualitas buah agar memiliki nilai jual yang tinggi. Pascapanen
buah srikaya meliputi kegiatan pembersihan buah, pemeraman, pemilihan buah
serta pengemasan. Hasil panen dikumpulkan pada tempat yang bersih dan tidak
terkena sinar matahari langsung. Hal ini bertujuan menghindarkan kelayuan pada
buah akibat laju respirasi yang tinggi dan memudahkan penanganan selanjutnya.
Buah dibersihkan dari segala kotoran terutama hama kutu putih yang menempel
diantara sisik buah. Pembersihan dilakukan menggunakan kuas kering dan bersih,
serta diusahakan tidak terkena air yang dapat menyebabkan busuk buah.
WARUNG BIBIT menjual bibit srikaya unggul.
WARUNG BIBIT menjual bibit srikaya unggul.
0 komentar:
Posting Komentar