Durian merupakan salah satu buah
yang paling disukai oleh masyarakat Indonesia dan kedatangan musimnya paling
dinantikan kebanyakan orang. Hal ini dikarenakan rasanya yang lezat dan legit
juga bisa dijadikan berbagai aneka bentuk makanan. Diantaranya adalah dodol,
lempok, es duren, kolak duren, cendol dan banyak lagi. Sebutan durian diduga
berasal dari istilah Melayu yaitu dari kata duri yang diberi akhiran-an
sehingga menjadi durian. Kata ini dipergunakan karena mewakili bentuk kulit
buahnya yang berduri tajam.
Tanaman durian berasal dari
kawasan Asia Tenggara. Tumbuhnya kebanyakan berupa tanaman liar di hutan-hutan
Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan. Penyebaran durian ke arah Barat adalah ke
Thailand, Birma, India dan Pakistan. Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara
sejak abad 7 M. Nama lain durian adalah duren (Jawa, Gayo), duriang (Manado),
dulian (Toraja), rulen (Seram Timur). Berikut akan kami jelaskan sedikit
tentang deskripsi buah durian,.
Klasifikasi Ilmiah Tanaman Durian
Kingdom : Plantae - Plants
Subkingdom : Tracheobionta - Vascular plants
Superdivision : Sperrnatophyta - Seed plants
Division (phylum) : Magnoliophyta - Flowering plants
Kelas : Magnoliopsida - Dicotyledons
Subkelas : Dilleniidae
Order : Malvales
Keluarga : Bombacaceae - Kapok-tree family
Genus : Durio Adanson - durio
Spesies : Durio zibethinus Murray – durian
Morfologi Tanaman Durian
- Daun
Daun tanaman durian berbentuk lonjong 10-17
cm × 3-4,5 cm dengan tulang daun menyirip, terletak berseling dan bertangkai
dengan ujung daun meruncing. Bagian atas daun berwarna hijau terang sampai
gelap serta bagian bawahnya tertutup sisik berwarna perak atau keemasan dengan
bulu-bulu halus.
- Batang
Pohon durian tumbuh tegak dengan ketinggian
dapat mencapai 30–40 m tergantung spesiesnya. Kulit batang berwarna coklat
kemerahan, mengelupas tak beraturan dengan tajuk tanaman yang lebar.
- Bunga
Bunga tumbuh di batang (cauliflorous) atau
di pangkal percabangan yang sudah tua (proximal), berkelompok membentuk
rangkaian yang berisi 3-10 helai. Kuncup bunganya membulat, sekitar dengan
diameternya 2 cm dan bertangkai panjang. Kelopak bunga bentuk tabung dengan
panjang 3 cm, daun kelopak tambahan terpecah menjadi 2-3 bagian berbentuk bulat
telur. Mahkota berjumlah 5 helai, berwarkan keputih-putihan sampai merah muda.
Benang sarinya terbagi ke dalam 5 berkas, kepala putik berbentuk kapsul, dengan
tangkai berbulu.
- Buah
Buah durian berbentuk bulat, bulat telur
hingga lonjong, dengan panjang dapat mencapai 25 cm dan diameter hingga 20 cm.
Kulit buahnya tebal, permukaannya bersudut tajam ("berduri", karena
itu disebut "durian", walaupun ini bukan duri dalam pengertian
botani), berwarna hijau kekuning-kuningan, kecoklatan, hingga keabu-abuan. Pada
umumnya berat buah durian dapat mencapai 1,5 hingga 5 kilogram. Setiap buah
memiliki lima ruang, yang menunjukkan banyaknya daun buah yang dimiliki
Biji terbungkus oleh arilus yang biasa
disebut sebagai "daging buah" durian berwarna putih hingga kuning
terang dengan ketebalan yang bervariasi, namun pada kultivar unggul ketebalan
arilus ini dapat mencapai 3 cm. Biji dengan durian disebut juga ponggè.
Syarat Tumbuh Tanaman Durian
a)
Iklim.
Durian tumbuh dengan baik di daerah tropika
basah dengan curah hujan > 2.000 mm/tahun dan tersebar merata sepanjang
tahun dengan lama bulan basah 9-10 bulan/tahun dan 1-2 bulan kering sebelum berbunga. Intensitas cahaya 40-50%,
dengan suhu 22-30ºC.
Ketinggian tempat yang baik antara 100-500
M dpl, jika ditanam pada daerah yang lebih tinggi akan menurunkan mutunya.
- Tanaman durian akan tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5-7 dan optimum pada pH 6-6,5.
- Kondisi drainase lahan harus baik, dengan kedalaman air tanah antara 50-150 cm dan 150-200 cm, karena akar durian sangat peka (busuk) bila terendam air.
- Tanah grumosol dan andosol cocok untuk tanaman durian.
- Tanah subur dan kaya kandungan bahan organik.
Teknik Penanaman Durian
1) Penentuan Pola Tanam
Jarak tanam sangat tergantung pada jenis dan kesuburan
tanah, kultivar durian, serta sistem budidaya yang diterapkan. Untuk kultivar
durian berumur genjah, jarak tanam: 10 m x 10 m, sedangkan kultivar durian
berumur sedang, jarak tanam 12 m x 12 m. Intensifikasi kebun durian, terutama
waktu bibit durian masih kecil (berumur kurang dari 6 tahun), dapat diupayakan
dengan budidaya tumpangsari. Berbagai budidaya tumpangsari yang biasa dilakukan
yakni dengan tanaman hortikultura antara lain lombok, tomat, terong dan tanaman
pangan: padi gogo, kedelai, kacang tanah dan ubi jalar.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Pengolahan tanah terutama dilakukan di lubang yang akan
digunakan untuk menanam bibit durian. Lubang tanam dipersiapkan 1 m x 1 m x 1
m. Saat menggali lubang, tanah galian dibagi menjadi dua, sebelah atas
dikumpulkan di kiri lubang, tanah galian dan sebelah bawah dikumpulkan di kanan
lubang. Lubang tanam dibiarkan kering terangin-angin selama 1 minggu, kemudian
lubang tanam ditutup kembali.
Tanah galian bagian atas lebih dahulu dimasukkan setelah
dicampur dengan pupuk kompos 35 kg/lubang, diikuti oleh tanah bagian bawah yang
telah dicampur 35 kg pupuk kandang dan 1 kg fospat. Untuk menghindari gangguan
rayap, semut dan hama lainnya dapat dicampurkan insektisida butiran seperti Furadan
3 G. Selanjutnya lubang tanam diisi penuh sampai tampak membukit setinggi 20-30
cm dari permukaan tanah, tanah tidak perlu dipadatkan. Penutupan lubang
sebaiknya dilakukan 7-15 hari sebelum penanaman bibit.
3) Cara Penanaman
Bibit yang akan ditanam di lapangan sebaiknya tumbuh
setinggi 75-150 cm, kondisinya sehat, pertumbuhan bagus yang tercermin dari
batang yang kokoh dan perakaran yang banyak serta kuat.
Lubang tanam yang tertutup tanah digali kembali dengan
ukuran yang lebih kecil sebesar gumpalan tanah yang membungkus akar bibit
durian. Setelah lubang tersedia, dilakukan penanaman dengan cara sebagai
berikut :
a) Polybag/pembungkus bibit dilepas (sisinya
digunting/diiris hati-hati)
b) Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam sampai batas leher
c) Lubang ditutup dengan tanah galian. Pada sisi tanaman
diberi ajir agar pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai arah ajir.
d) Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa,
lalu disiram air.
e) Di atas bibit dapat dibangun naungan dari rumbia atau
bahan lain. Naungan ini sebagai pelindung agar tanaman tidak layu atau kering
tersengat sinar matahari secara langsung.
WARUNG BIBIT , menjual berbagai macam bibit durian, seperti durian musang king, durian bawor, durian sitokong, duria matahari dan lain-lain..
0 komentar:
Posting Komentar