This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 01 Desember 2014

Mengenal Mangga Manalagi dan Cara Budidayanya



bibit mangga manalagi unggul, budidaya mangga manalagi unggul, jual bibit manalagi unggul,      Buah mangga sudah tidak asing lagi bagi kita dan banyak yang menyukainya. Salah satu jenis mangga yang cukup terkenal di masyarakat adalah manalagi. Disebut “manalagi” karena orang yang sekali makan akan mencari lagi. Mungkin karena lezatnya, sehingga sehabis makan akan menanyakan lagi, mana mangga seperti ini yang lain lagi?


Deskripsi
      Daerah Pasuruan, Jawa Timur, merupakan asal mangga ini. Rasa buahnya manis dan aromanya harum. Mangga ini telah dilepas oleh Menteri Pertanian sebagai varietas unggul. Bentuk buahnya jorong, pangkal meruncing, ujung membulat, dan berparuh jelas.
      Warna buah kuning pada pangkalnya dan hijau pada ujungnya. Kulit buah tebal dengan lapisan lilin dengan bintik-bintik kelenjar yang keputihan. Daging buah tebal, berwarna kuning menarik, teksturnya lembut dan lunak, dan tidak banyak mengandung air. Rasanya manis segar, seperti perpaduan antara rasa mangga arumanis dan golek. Panjang buahnya sekitar 14 cm dan bobotnya lebih dari 500 g. Produktivitas rata-rata sekitar 36 kg/pohon.
      Orang yang telah mencicipi buah mangga manalagi berpendapat bahwa rasa khas mangga yang satu ini seperti perpaduan rasa antara mangga arumanis dan juga mangga golek. Nikmat pokoknya! Mangga Manalagi ini banyak dibudidayakan di Indonesia khususnya di beberapa wilayah seperti Purbalingga. Pohon dari mangga nikmat ini tidak terlalu besar. Pohonnya yang telah dewasa bisa mencapai ketinggian 8 meter dengan diameter pohon maksimal mencapai ukuran 2 meter. Adapun bentuk daun buah ini cenderung lonjong dengan bagian ujung yang agak runcing. Adapun bunga pohon manalagi ini berbentuk majemuk dan seperti kerucut. Warna bunga tersebut kuning dengan bagian tangkai agak hijau kemerahan.
       Buah mangga manalagi lebih kecil jika dibandingkan dengan golek. Ukurannya sedang dengan kulit buah yang masih muda hijau dan apabila matang juga masih hijau tetapi agak keabuan. Kulit mangga yang satu ini juga dipenuhi dengan bintik-bintik putih yang jumlahnya jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan jenis mangga lainnya. Sementara itu daging buahnya padat dan berserat. Kulit buah tebal dan berlilin. Mangga manalagi ini termasuk mangga yang tahan lama paska pemetikan dari pohon.


 CIRI-CIRI

  • Dibandingkan mangga jenis lainnya, secara fisik manalagi relatif lebih kecil bila dibandingkan harum manis, golek ataupun indramayu.
  • Warna kulit hijau cerah dengan bintik putih. Bintik tsb lebih besar dibandingkan bintik jenis mangga lainnya.
  • Saat masih mentah, rasa manalagi tidak seasam mangga lainnya, bahkan cenderung manis.
  • Warna kulit akan berubah menjadi hijau tua saat benar-benar matang.
  • Paling enak dikonsumsi pada saat kondisi buah sudah tua, warna daging putih kekuningan. Pada saat sudah benar-benar matang warna daging berubah seperti mangga lainnya (kuning-orange).
  • Daun mangga manalagi tidak selebar mangga harum manis ataupun indramayu, sehingga terlihat lebih panjang.
  • Saat berbuah, dalam satu tangkai bisa berisi lebih dari 10 buah mangga. Bandingkan dengan harum manis yg dlm satu tangkainya maksimal hanya sekitar 10 buah.


Syarat Tumbuh

  • Tanaman mangga termasuk tanaman dataran rendah.
  • Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang baik di daerah dengan ketinggian antara 0-300 m di atas permukaan laut.
  • Meskipun demikian, tanaman ini juga masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1.300 m di atas permukaan laut.
  • Daerah dengan curah hujan antara 750-2.250 mm per tahun dan temperatur 24-27° C merupakan tempat tumbuh yang baik untuk tanaman buah ini.
  • Jenis tanah yang disukainya adalah tanah yang gembur, berdrainase baik, ber-pH antara 5,5-6, dan dengan kedalaman air tanah antara 50-150 cm

Pedoman Budidaya

Perbanyakan tanaman: Umumnya, tanaman mangga diperbanyak dengan okulasi, walaupun dapat pula dengan sambung pucuk dan cangkok. Sebagai batang bawah digunakan semai mangga madu, cengkir (indramayu), dan bapang. Penggunaan bibit dari biji tidak dibenarkan, kecuali untuk batang bawah. Batang bawah yang tidak serasi (inkompatibel) berpengaruh kurang baik terhadap pertumbuhan dan pembuahan (produksi buah, bentuk buah, dan rasa daging buah) batang atas. Pembuatan bibit (semaian dan okulasi) biasanya langsung dilakukan di kebun. Kemudian, dipindahkan ke polibag setelah tinggi tunas sekitar 20 cm. Budi daya tanaman: Bibit ditanam dalam lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm dengan jarak tanam 8-12 m. Setiap lubang diberi pupuk kandang yang telah jadi sebanyak 1-2 blek bekas minyak tanah atau 20 kg. Bibit okulasi ditanam di lahan setelah mencapai ketinggian lebih dari 75 cm. Pupuk buatan yang diberikan berupa campuran 200 kg urea, 500 kg TSP (667 kg SP-36), dan 150 kg KCl per hektar atau 200 g urea, 500 g TSP, dan 150 g KCl per tanaman.

Pemeliharaan
Pemupukan dilakukan empat kali dengan selang tiga bulan. Dosisnya meningkat sesuai dengan umur tanaman. Setelah mencapai tinggi 1 m, bibit dipangkas pada perbatasan bidang pertumbuhan agar dapat bercabang banyak. Cabang ini dipelihara 2-3 tunas per cabang. Pemangkasan diulang setelah cabang baru mencapai panjang 1 m, demikian seterusnya hingga diperoleh susunan 1-3-9 cabang.

Hama dan Penyakit
Hama yang merisaukan adalah penggerek batang (Cryptorrhynchus sp.) dan kumbang cicade (Idiocerus niueosparsus). Serangga hama pengisap Idiocerus sangat merusak bunga mangga hingga berguguran. Jumlah bunga betina rendah dengan pembuahan oleh tepung sari yang lemah. Serangan serangga (wereng) menyebabkan produksi mangga rendah. Hama ini dapat diatasi dengan semprotan insektisida sistemik Tamaron 0,2%. Pemberian insektisida melalui infus lebih dianjurkan untuk menghindari pengaruh jelek terhadap kumbang penyerbuknya. Penyakit yang sering menyerang, terutama di daerah beriklim basah adalah penyakit blendok (lh'plodia sp.), mati pucuk (Gloeosporium sp.), dan penyakit pascapanen (Botryodiplodia sp.) yang menyebabkan buah mangga cepat membusuk pada bagian pangkalnya. Namun, penyakit ini dapat menyerang batang sambungan bibit mangga bila kondisi lingkungan tanaman lembap dan dingin. Serangan Diplodia yang sangat merusak batang dapat diatasi dengan mengoleskan larutan Benlate 0,3% atau lisol 20-50% pada luka yang telah dibersihkan lebih dulu.

Panen dan Pasca Panen
Buah mangga dipanen setelah tua benar. Cirinya, bagian pangkal buah telah membengkak rata dan warnanya mulai menguning. Pemungutan buah yang belum tua benar menyebabkan rasanya agak asam dan kelat (mutu rendah). Umur buah dipanen kira-kira 4-5 bulan (110-150 hari) sejak bunga mekar (anthesis). Pemetikan harus hati-hati, tidak boleh jatuh, dan getahnya tidak boleh mengenai buah mangga tersebut. Umumnya, tanaman mangga berbunga pada bulan Juli-Agustus. Buah matang dapat dipanen pada bulan September-Desember. Buah harus dibersihkan dari kutu, jelaga, dan getah yang menempel.

KEGUNAAN/MANFAAT

  • Dagingnya saat masih mentah biasa dijadikan salah satu campuran rujak atau dibuat sambal rujak.
  • Kayu mangga cukup keras dan kuat dan biasa dijadikan bahan kerajinan tangan.
  • Biji mangga biasanya dijadikan makanan ternak.
  • Bahkan di India pada saat musim paceklik, biji mangga dijadikan bahan pangan.Daun-daun mangga kerap digunakan secara ritual dalam dekorasi upacara perkawinan atau keagamaan Hindu.
  • Di Filipina, mangga dijadikan simbol nasional.
  • Dalam kitab suci Weda agama Hindu, mangga dianggap sebagai “hidangan para dewa.  


Disini jual bibit mangga manalagi unggul. 
 

Mengenal Tanaman Sawo Kecik dan Cara Budidayanya



DESKRIPSI

bibit sawo kecik unggul, budidaya sawo kecik unggul, jual bibit sawo kecik unggul,Sawo yang disebut neesbery atau sapodilas adalah tanaman buah yang berasal dari Guatemala (Amerika Tengah), Mexico dan Hindia Barat. Namun di Indonesia, tanaman sawo telah lama dikenal dan banyak ditanam mulai dari dataran rendah sampai tempat dengan ketinggian 1200 m dpl, seperti di Jawa dan Madura.
Tanaman Sawo terbagi menjadi bebrapa jenis. Diantaranya Sawo Manila, Sawo Jumbo, Sawo Kecik dan masih banyak lagi. Kali ini kita akan membahas tentang Sawo Kecik. Sawo Kecik merupakan salah satu tanaman buah yang sudah langka di saat ini.  Sawo Kecik ini banya ditanam di lingkungan keraton di Jawa dan punya makna filosofis yang tinggi.  Sawo Kecik melambangkan kebaikan bagi pemilik atau orang yang menanamnya. Buahnya pada jaman dulu biasa dikunsumsi para puteri keraton agar badan senantiasa wangi dan segar.
Sawo Kecik disamping menghasilkan buah yang enak dimakan, batangnya mempunyai kayu yang keras dan kuat sehingga sangat baik untuk bahan bangunan, perabot rumah tangga, alat-alat pertukangan, bahkan dimanfaatkan sebagai benda-benda seni seperti patung, ukir-ukiran bahkan sebagai peralatan musik seperti badan biola dan rebana.
Pohon Sawo Kecik (Manilkara kauki) berukuran sedang dengan tinggi mencapai 25 m. Diameter (garis tengah) batang pohon Sawo Kecik mampu mampu mencapai 100 cm.
Daun-daun Sawo Kecik mengelompok pada bagian ujung batang. Di permukaan bawah daun Sawo Kecik berwarna keputihan dan halus seperti beludru dengan tangkai daun tidak menebal, panjang kelopak daun 7 mm.. Kuncup bunga Sawo Kecik berbentuk bulat telur.
Buah Sawo Kecik berbentuk bulat telur atau bulat telur sungsang berukuran kecil dengan panjang berkisar 3-4 cm. Buah Sawo Kecik mempunyai kulit pembungkus yang sangat tipis dan mudah dikupas. Buah Sawo Kecik, bila masak mempunyai rasa yang manis dan kadang-kadang terasa sedikit agak sepat.

BUDIDAYA
     Sedikit informasi bagaimana cara budidaya tanaman sawo kecik yang perlu anda ketahui. Cara pengembangbiakan bibit sawo kecik tidak terlalu sulit karena tanaman sawo terkenal cukup tahan terhadap penyakit serta tidak membutuhkan banyak pupuk, selain itu hanya membutuhkan 1,5 tahun dari biji untuk menjadi bibit pohon sawo kecil yang layak dijual. Pohon kecik banyak dimanfaatkan sebagai tanaman perindang, sehingga banyak sekali permintaan yang datang dari proyek jalan terutama untuk melengkapi fasilitas tanaman jalan tol, bahkan sebagian menggunakannya sebagai reklamasi area bekas tambang. Tak heran jika para pembudidaya sawo kecik harus memiliki persediaan bibit (stock) yang banyak.
     Saat ini bibit sawo kecik sudah dapat dikembangkan dalma dua tempat, yaitu di kebun dan di dalam pot. Bibit yang dipilih sebaiknya bibit yang berasal dari cangkok atau sambung, sebab bibit yang berasal dari biji lambat dalam menghasilkan buah, pilihlah bibit yang sehat dengan kondisi daun hijau, segar, dan mengembang sempurna serta bebas dari hama dan penyakit. Bibit dari cangkok dipilih yang memiliki cabang atau ranting yang bagus dan sehat. Untuk memperoleh bibit tanaman sawo bisa dengan beberapa cara seperti dari biji, sambung dan cangkok. Perbanyakan tanaman secara generatif dengan biji memiliki perakaran yang kuat dan dalam. Akan tetapi perbanyakan secara generatif hampir selalu memberikan keturunan yang berbeda beda dari induknya karena ada pencampuran sifat kedua tetua atau terjadi proses segregasi genetis.

SYARAT TUMBUH
a. Iklim
    Tanaman ini optimal dibudidayakan pada daerah yang beriklim basah sampai kering.
    Curah hujan yang dikehendaki yaitu 12 bulan basah atau 10 bulan basah dengan 2 bulan kering atau 9 bulan basah dengan 3 bulan kering atau 7 bulan basah dengan 5 bulan kering dan 5 bulan basah dengan 7 bulan kering atau membutuhkan curah hujan 2.000 sampai 3.000 mm/tahun.
    Tanaman sawo dapat berkembang baik dengan cukup mendapat sinar matahari namun toleran terhadap keadaan teduh (naungan).
    Tanaman sawo tetap dapat berkembang baik pada suhu antara 22-32 derajat C.

b. Media Tanam
    Jenis tanah yang paling baik untuk tanaman sawo adalah tanah lempung berpasir (latosol) yang subur, gembur, banyak bahan organik, aerasi dan drainase baik. Tetapi hampir semua jenis tanah yang diginakan untuk pertanian cocok untuk ditanami sawo, seperti jenis tanah andosol (daerah vulkan), alluvial loams (daerah aliran sungai), dan loamy soils (tanah berlempung).
    Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk perkembangan tanaman sawo adalah antara 6–7.
    Kedalaman air tanah yang cocok untuk perkembangan tanaman sawo, yaitu antara 50 cm sampai 200 cm.

c. Ketinggian Tempat
Tanaman sawo dapat hidup baik di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai dengan ketinggian 1.200 m dpl. Tetapi ada daerah-daerah yang cocok sehingga tanaman sawo dapat berkembang dan berproduksi dengan baik, yaitu dari dataran rendah sampai dengan ketinggian 700 m dpl.

MANFAAT BUAH SAWO KECIK
1.       Dapat menghilangkan bau badan tak sedap
Dengan mengkonsumsi buah sawo kecik dapat berkhasiat untuk mengilangkan bau badan tak sedap, sehingga tubuh kita akan mengeluarkan aroma wangi dan bahkan keringat, nafas serta air seni kita pun akan ikut wangi. Maka dari itu, para putri-putri keraton di solo Jogjakarta sangat menggemari buah sawo kecik ini.

2.       Menurunkan kadar kolesterol
Buah sawo kecik juga sangat berkhasiat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh, sehingga buah sawo kecik banyak di cari dan dijadikan obat alami yang sangat berkhasiat.

3.       Dapat menurunkan tekanan darah tinggi
Walaupun buah sawo kecik mengandung rasa manis, namun aman jika dikonsumsi oleh penderita tekanan darah tinggi. Bahkan sebagian orang mempercayai jika buah sawo kecik sangat ampuh dalam menurunkan tekanan darah tinggi dan sekaligus mencegah terkena resiko stroke.

4.       Melancarkan buang air besar
Kanungan serat yang terkandung di dalam buah sawo kecik, sangat berkhasiat dalam mengatasi masalah susah buang air besar. Hal ini dikarenakan buah sawo kecik dapat membantu usus dalam mencerna makanan yang susah dicerna, sehingga buang air besar menjadi lancar.

5.       Dapat menghaluskan kulit
Manfaat Buah sawo kecik untuk kulit, yang dapat dijadikan sebagai perawatan kulit agar tampak lebih halus dan lembut, karena buah sawo mengandung vitamin E dan nutiri lainnya yang sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit. Selain itu, cara ini juga dapat bermamfaat untuk mencegah jerawat, melindungi kulit dari sinar UVdan masalah kulit lainnya.
Caranya yaitu :
Haluskan buah sawo kecik, lalu buang bijinya dan maskerkan keseluruh kulit wajah atau kulit lainnya. Setelah itu diamkan selama 15 menit dan bersihkan dengan air dingin. Lakukan perawatan ini secara rutin 2 kali seminggu, rasakan hasilnya dalam waktu 2 minggu pemakaian.


Disini jual bibit sawo kecik unggul, WARUNG BIBIT

Rabu, 26 November 2014

Budidaya Sirsak Ratu Unggul



bibit sirsak ratu unggul, budidaya sirsak ratu unggul, jual bibit sirsak ratu unggul,
Siapa yang tak kenal sirsak. Buah berasa manis dengan kulit berduri menyerupai durian ini sangat menguntungkan jika dikembangkan secara serius. Apalagi permintaan pasar sekarang ini cukup tinggi. Dengan lahan seluas satu hektare, petani bisa mendapatkan untung lebih hingga jutaan rupiah.
                Kali ini kita akan membahas tentang sirsak ratu. Buah Sirsak Ratu memiliki rasa lebih manis serta memiliki bentuk buah yang lebih besar. Buah Sirsak Ratu secara sepintas tidak ada bedanya dengan jenis sirsak biasa yang ada di pasaran. Namun, tanaman buah yang datang dari kawasan Amerika Selatan bernama Latin Annona muricata ini memiliki keunggulan dalam segi rasa dan ukuran.
                Budidaya tanaman sirsak ratu terbilang mudah. Sirsak ratu hanya membutuhkan pupuk kandang dan air. Serangan hama perusak daun dan buah juga gampang diatasi, yakni dengan penyemprotan bahan campuran deterjen, buah lerak dan mahkota dewa.
                Keunggulan budidaya sirsak ratu adalah kemudahan dalam perawatannya. Pohon sirsak ratu tak membutuhkan perhatian berlebih. Pembudidaya hanya wajib memperhatikan media tanam agar hasil panen buah sirsak ratu maksimal. Pohon sirsak ratu sebaiknya ditanam di tanah berpasir dan berkapur dengan kandungan bahan organik tinggi. Di Indonesia, tanaman dengan nama latin Annona muricata ini juga kerap disebut sebagai nangka belanda. Ketimbang sirsak biasa, sirsak ratu memiliki rasa manis dan ukuran lebih besar serta memiliki aroma buah yang lebih tajam. Dari sisi tanaman, sirsak ratu bisa dikenali dari daun pohon yang cenderung berbentuk oval, sementara daun sirsak biasa berbentuk bulat.
Meski terbilang mudah, budidaya sirsak ratu juga mesti memperhatikan beberapa hal penting. Tujuannya adalah hasil panen maksimal. Hal-hal penting yang harus dilakukan antara lain:
·         Sirsak merupakan tanaman buah yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dataran rendah sampai daerah berketinggian 500 meter dari permukaan laut.
·         Tanaman sirsak akan tumbuh dengan baik di daerah beriklim basah sampai daerah kering bersuhu 220-280
·         Kelembapan udara 60-80%
·         Curah hujan berkisar antara 1500-2500 mm per tahun

                  Pedoman Budidaya Perbanyakan dan penanaman Pohon sirsak dapat diperbanyak dengan klon, terutama melalui berbagai teknik penempelan dan penyambungan pada batang bawah yang diperbanyak dengan semai, seperti dipraktekkan di berbagai wilayah Amerika (misalnya di Kolumbia dan Venezuela). Akan tetapi, umumnya sirsak ditumbuhkan dari benih. Semai dapat dipakai, sebab populasi yang tumbuh cukup seragam dan benih dari kultivar manis, misalnya, pada umumnya sifatnya sama dengan induknya, serta karena fase yuananya hanya berlangsung 2-4 tahun. Benih dapat ditanam langsung di ladang atau disemaikan dahulu di persemaian. Setelah 2030 hari, 85-90% dapat berkecambah dan semai itu dapat dipindahkan ke lapangan setelah 6-8 bulan. Pemotongan separuh daun dan kadang-kadang perompesan daun diperlukan untuk memindahtanamkan semai yang sebelumnya tidak ditumbuhkan dahulu dalam wadah. Jarak tanam di kebun buah sebaiknya antara 3 m x 4 m dan 4 m x 6 m. Berkat kecilnya ukuran pohon dan cepatnya berbuah, sirsak dapat ditanam sebagai tanaman sela di antara pohon buah-buahan yang lebih besar, seperti mangga, avokad, dan kecapi. Jika tanaman utamanya membutuhkan ruangan, pohon sirsak dapat ditebang. Pemeliharaan Lahan di sekitar pangkal pohon sirsak sebaiknya terbebas dari gulma atau ditutup oleh mulsa untuk menghindari dehidrasi dari perakarannya yang dangkal itu pada musim kemarau. Sirsak toleran terhadap keadaan tanah yang kering, tetapi pohonnya akan meluruhkan terlalu banyak daun jika mengalami kekeringan yang berkepanjangan; dalam situasi demikian pohon sirsak akan tertolong oleh pengairan tambahan. Pemupukan dengan pupuk kandang dan/atau NPK dalam dosis kecil beberapa kali dalam setahun dapat mendorong pertumbuhan dan pembuahan, tetapi tidak diperoleh data kuantitatif mengenai kebutuhan pupuk atau banyaknya pupuk daun yang dianjurkan. Pohon sirsak biasanya dapat mencapai bentuk yang memuaskan, tetapi dalam beberapa kasus diperlukan usaha sedini mungkin membatasi pohon itu hanya berbatang tunggal, yaitu dengan cara memotong cabang-cabang yang akan menyainginya. Tunas air (water sprout), cabang-cabang yang tumpang-tindih dan bergerombol juga harus dibuang. Kurang baiknya penyerbukan kiranya merupakan faktor pembatas utama dalam jumlah hasil, dan untuk menghilangkan kendala ini dianjurkan untuk penyerbukan dengan tangan. Akan tetapi, hal ini jarang dilakukan dan hanya dapat berlangsung jika ada masa pembungaan yang jelas.

                Hama dan Penyakit Selama vigor pohon dapat dipertahankan, kerusakan yang serius disebabkan oleh penyakit dan hama umumnya terbatas hanya pada buah. Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyakit utama pada sirsak di daerah yang lembap. Produksi buah sirsak dapat menyusut sekali karena bunga dan buahnya terserang penyakit sehingga menjadi busuk atau keriput; selanjutnya penyakit ini juga mengganggu buah, daun, batang, dan pematangan buah. Di Hindia Barat ada anjuran agar diadakan seleksi terhadap kemampuan pembentukan buah dalam kondisi lingkungan yang lembap. Jika terjadi musim kemarau barangkali ada kemungkinan untuk mempercepat pembungaan dan pembentukan buah agar terhindar dari periode kelembapan yang tinggi. Penyakit busuk coklat batang (Corticium sp.) menyerang pohon sirsak dan menyebabkan busuknya cabang dan mungkin membunuh pohonnya juga. Pembersihan yang sebaik-baiknya menjelang akhir musim kemarau, termasuk pembakaran bagian-bagian pohon yang terserang, dapat menolong untuk menahan penyakit pada musim hujan berikutnya. Kutu perisai seringkali menyerang pohon sirsak, dan kutu bubuk dapat bergerombol banyak sekali pada buah sirsak. Jika semut dapat diberantas dengan baik, musuh-musuh alaminya akan mampu menanggulangi hama ini. Buah dapat dibungkus untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh lalat buah. Annonaepestis bengalella adalah penggerek buah sirsak, dan ngengat ini tersebar dari India sampai ke Jawa dan Filipina. Ulat besar dari kupu-kupu Meganotron rufescens dan Papilio agamemnon sering sekali dijumpai memakan daun sirsak. Kerusakan yang disebatkan oleh ketiga jenis hama ini umumnya belum sampai mengharuskan dilakukannya pemberantasan secara kimiawi.
                Panen dan Pasca Panen Buah sirsak sebaiknya dipanen setelah tua benar tetapi masih keras. Buah ini dianggap tua jika duri-durinya sudah saling berjauhan dan warna kulitnya yang tadinya hijau berkilat telah berubah menjadi hijau kusam atau hijau kekuning-kuningan. Jika dipetik terlalu awal, kualitas buah akan jelek. Sebaliknya jika buah dibiarkan matang di pohon, seringkali buah itu dimakan oleh kelelawar sebelum jatuh ke tanah. Di daerah yang iklimnya tidak mengenal musim, buah sirsak dapat dijumpai sepanjang tahun, tetapi biasanya pohon sirsak memiliki 1-3 kali masa panen, dengan puncaknya yang nyata pada masa musim utama. Buah harus dipetik secara selektif; dipotong gagangnya dengan pisau yang tajam atau gunting setek, kemudian disimpan di dalam keranjang bambu yang telah dialasi dengan bahan yang empuk, seperti jerami.

Disini jual bibit Sirsak Ratu unggul, WARUNG BIBIT