Selasa, 11 November 2014

Budidaya Tanaman Srikaya



bibit srikaya unggul, budidaya srikaya unggul, jual bibit srikaya unggul                Srikaya atau buah nona (Annona squamosa) atau sering disebut buah Sari Kaya, adalah tanaman yang tergolong ke dalam genus Annona yang berasal dari daerah tropis. Buah srikaya berbentuk bulat dengan kulit bermata banyak (serupa sirsak). Daging buahnya berwarna putih. Termasuk semak semi-hijau abadi atau pohon yang meranggas mencapai 8 m tingginya. Daunnya berselang, sederhana, lembing membujur, 7-12 cm panjangnya, dan berlebar 3-4 cm.

Bunganya muncul dalam tandan sebanyak 3-4, tiap bunga berlebar 2-3 cm, dengan enam daun bunga/kelopak, kuning-hijau berbintik ungu di dasarnya. Buahnya biasanya bundar atau mirip kerucut cemara, berdiameter 6-10 cm, dengan kulit berbenjol dan bersisik. Daging buahnya putih, menyerupai dan memiliki rasa seperti podeng. Bijinya berwarna coklat tua.

Nilai Kalori buah srikaya sebesar 90 kcal/100g daging buah, konsumsi 0,5 kg buah/hari memenuhi 11% kebutuhan kalori harian sumber mineral kalsium, fosfor, potasium yang berfungsi untuk melindungi tulang dan gigi, menguatkan otot, memperbaiki kesehatan secara umum dan mengandung vitamin C 35-42 mg/100g. Akar berkhasiat sebagai antiradang, antidepresi, daun berkhasiat sebagai astringen, antiradang, peluruh cacing usus (anthelmintik), serta mempercepat pemasakan bisul dan abses, biji berkhasiat untuk memacu enzim pencernaan, abortivum, anthelmintik, dan pembunuh serangga (insektisida).

Persyaratan Tumbuh Tanaman Srikaya

Penyebaran tanaman srikaya sangat erat hubungannya dengan persyaratan tumbuh. Kemampuan tumbuh bukan sekedar tumbuh membesar dengan daun rimbun, tetapi tanaman harus mampu berbuah lebat. Tanaman srikaya untuk dapat tumbuh normal menghendaki persyaratan tumbuh yang sesuai meliputi jenis tanah, ketinggian tempat dan iklim setempat.

Srikaya dapat tumbuh pada semua jenis tanah. Akan tetapi jenis tanah yang paling baik adalah tanah yang mengandung pasir dan kapur. Srikaya dapat tumbuh baik pada derajat keasaman tanah (pH) antara 6 – 6,5 dengan ketinggian tempat antara 100 – 1.000 m dpl (di atas permukaan laut). Pada ketinggian di atas 1.000 m dpl atau dataran tinggi dan pegunungan, tanaman srikaya tumbuh lambat dan enggan berbuah.

Iklim yang dibutuhkan tanaman srikaya harus sesuai. Komponen iklim meliputi curah hujan, suhu udara dan angin. Suhu udara yang sesuai dengan tanaman srikaya antara 20 – 25 ° C dan curah hujan yang dibutuhkan tanaman srikaya antara 1.500 – 3.000 mm/tahun. Sebaiknya curah hujan merata sepanjang tahun. Walaupun tanaman srikaya tahan terhadap kekeringan, tetapi untuk pertumbuhan bunga sampai buah matang perlu kelembaban yang cukup di sekitar sistem perakarannya. Tanaman srikaya menyukai tempat yang ada naungan agak teduh karena tanaman srikaya tidak menyukai daerah yang terbuka dan banyak angin kencang. Adanya angin kencang dapat dihambat dengan penanaman mahagoni, cemara atau bambu di sekeliling kebun.

Pedoman Budidaya
1) Pemilihan Bibit

Bibit dapat diperoleh dengan cara membeli atau dihasilkan sendiri. Bibit yang dibeli harus unggul dan bersertifikat atau berlabel agar dapat dijamin keunggulannya.

2) Persiapan Lahan Budidaya

Lahan yang sesuai untuk melakukan usaha budidaya srikaya adalah tanah yang mengandung pasir. Dilakukan pengolahan tanah pada lahan yang akan ditanami srikaya. Setelah diolah, lahan dibuat lubang tanam 50 cm x 50 cm x 50 cm dengan jarak tanam 3 m x 5 m atau 4 m x 4 m sehingga populasinya sekitar 620 – 660 tanaman/ha.

3) Penanaman

Setelah lubang tanam, pupuk organik dan bibit telah tersedia maka penanaman bibit dapat segera dilakukan. Bibit srikaya dengan tinggi 70 – 100 cm dimasukkan ke dalam lubang tegak lurus dengan batas sambungan sekitar 10 cm di atas permukaan tanah atau 10 cm masuk dalam lubang. Selanjutnya lubang ditimbun dengan tanah lapisan atas sambil ditekan agar tidak ada rongga-rongga di sekitar akar.

 4) Pemeliharaan

Pemeliharann tanaman bertujuan agar tanaman menjadi sehat, tumbuh kekar hingga dapat berbuah lebat. Kegiatan pemeliharaan tersebut meliputi pemupukan, pemangkasan, penyiraman, penyerbukan bunga, dan penjarangan buah. Pada budidaya srikaya organik, pupuk yang digunakan berupa pupuk organik, yaitu pupuk kandang atau kompos. 

Pemangkasan cabang dilakukan pada waktu tanaman mencapai tinggi 1,5 m. Dalam pemangkasan cabang pada tanaman srikaya ada dua tujuan. Pertama, pemangkasan mempermudakan tanaman kembali setelah berbuah lebat. Caranya semua cabang yang lemah akibat kandungan buahnya lebat dipotong atau dipangkas agar bertunas yang sehat dan kekar. Kedua, pemangkasan bertujuan agar tanaman cepat berbunga dengan cara ujung cabang dipotong yang diikuti dengan perontokan daunnya. Tanaman srikaya dapat tahan terhadap kekeringan, namun selama pembungaan sampai buah mendekati tua membutuhkan air secara teratur dan tetap sebanyak 2 – 3 liter per pohon.

Penyerbukan pada tanaman srikaya secara alamiah kurang sempurna. Penyebabnya, sifat bunga yang proterogyme, yakni masaknya putik lebih dulu dari tepung sarinya. Akibatnya pertumbuhan buah tidak sempurna. Agar buah lebat dan normal, diperlukan penyerbukan buatan. Penjarangan buah pada tanaman srikaya dilakukan pada tanaman yang penyerbukannya dilakukan secara buatan, karena biasanya buah yang terbentuk dari penyerbukan buatan banyak dan ada yang berdesakan atau rapat. Buah yang berdesakan akan tumbuh tidak normal. Oleh karena itu buah harus dijarangkan agar buah berukuran besar dan bermutu tinggi.

5) Panen dan Hasil

Tanaman srikaya dapat menghasilkan buah pada umur 4 – 5 tahun. Panen pada srikaya harus dilakukan pada saat yang tepat, sesuai dengan tujuan pemasaran dan penggunaannya. Untuk pemasaran jarak jauh, sebaiknya buah dipanen sebelum matang. Tujuannya agar buah tidak rusak selama pengangkutan atau pengiriman. Biasanya srikaya dipanen pada kematangan mencapai 80 persen. Ciri buah srikaya yang siap panen adalah benjolan buah renggang, lapisan bedak tebal, dan tercium aromanya. Panen raya buah srikaya terjadi pada bulan Agustus-September. Produksi tanaman srikaya yang baik dapat mencapai 10 – 20 ton/ha/tahun dengan berat sekitar 100 – 300 gram per buah.
Penanganan hasil panen buah srikaya dilakukan untuk mempertahankan kualitas buah agar memiliki nilai jual yang tinggi. Pascapanen buah srikaya meliputi kegiatan pembersihan buah, pemeraman, pemilihan buah serta pengemasan. Hasil panen dikumpulkan pada tempat yang bersih dan tidak terkena sinar matahari langsung. Hal ini bertujuan menghindarkan kelayuan pada buah akibat laju respirasi yang tinggi dan memudahkan penanganan selanjutnya. Buah dibersihkan dari segala kotoran terutama hama kutu putih yang menempel diantara sisik buah. Pembersihan dilakukan menggunakan kuas kering dan bersih, serta diusahakan tidak terkena air yang dapat menyebabkan busuk buah.
bibit srikaya unggul, budidaya srikaya unggul, jual bibit srikaya unggul,
WARUNG BIBIT menjual bibit srikaya unggul.

0 komentar:

Posting Komentar