Rabu, 26 November 2014

Budidaya Sirsak Ratu Unggul



bibit sirsak ratu unggul, budidaya sirsak ratu unggul, jual bibit sirsak ratu unggul,
Siapa yang tak kenal sirsak. Buah berasa manis dengan kulit berduri menyerupai durian ini sangat menguntungkan jika dikembangkan secara serius. Apalagi permintaan pasar sekarang ini cukup tinggi. Dengan lahan seluas satu hektare, petani bisa mendapatkan untung lebih hingga jutaan rupiah.
                Kali ini kita akan membahas tentang sirsak ratu. Buah Sirsak Ratu memiliki rasa lebih manis serta memiliki bentuk buah yang lebih besar. Buah Sirsak Ratu secara sepintas tidak ada bedanya dengan jenis sirsak biasa yang ada di pasaran. Namun, tanaman buah yang datang dari kawasan Amerika Selatan bernama Latin Annona muricata ini memiliki keunggulan dalam segi rasa dan ukuran.
                Budidaya tanaman sirsak ratu terbilang mudah. Sirsak ratu hanya membutuhkan pupuk kandang dan air. Serangan hama perusak daun dan buah juga gampang diatasi, yakni dengan penyemprotan bahan campuran deterjen, buah lerak dan mahkota dewa.
                Keunggulan budidaya sirsak ratu adalah kemudahan dalam perawatannya. Pohon sirsak ratu tak membutuhkan perhatian berlebih. Pembudidaya hanya wajib memperhatikan media tanam agar hasil panen buah sirsak ratu maksimal. Pohon sirsak ratu sebaiknya ditanam di tanah berpasir dan berkapur dengan kandungan bahan organik tinggi. Di Indonesia, tanaman dengan nama latin Annona muricata ini juga kerap disebut sebagai nangka belanda. Ketimbang sirsak biasa, sirsak ratu memiliki rasa manis dan ukuran lebih besar serta memiliki aroma buah yang lebih tajam. Dari sisi tanaman, sirsak ratu bisa dikenali dari daun pohon yang cenderung berbentuk oval, sementara daun sirsak biasa berbentuk bulat.
Meski terbilang mudah, budidaya sirsak ratu juga mesti memperhatikan beberapa hal penting. Tujuannya adalah hasil panen maksimal. Hal-hal penting yang harus dilakukan antara lain:
·         Sirsak merupakan tanaman buah yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dataran rendah sampai daerah berketinggian 500 meter dari permukaan laut.
·         Tanaman sirsak akan tumbuh dengan baik di daerah beriklim basah sampai daerah kering bersuhu 220-280
·         Kelembapan udara 60-80%
·         Curah hujan berkisar antara 1500-2500 mm per tahun

                  Pedoman Budidaya Perbanyakan dan penanaman Pohon sirsak dapat diperbanyak dengan klon, terutama melalui berbagai teknik penempelan dan penyambungan pada batang bawah yang diperbanyak dengan semai, seperti dipraktekkan di berbagai wilayah Amerika (misalnya di Kolumbia dan Venezuela). Akan tetapi, umumnya sirsak ditumbuhkan dari benih. Semai dapat dipakai, sebab populasi yang tumbuh cukup seragam dan benih dari kultivar manis, misalnya, pada umumnya sifatnya sama dengan induknya, serta karena fase yuananya hanya berlangsung 2-4 tahun. Benih dapat ditanam langsung di ladang atau disemaikan dahulu di persemaian. Setelah 2030 hari, 85-90% dapat berkecambah dan semai itu dapat dipindahkan ke lapangan setelah 6-8 bulan. Pemotongan separuh daun dan kadang-kadang perompesan daun diperlukan untuk memindahtanamkan semai yang sebelumnya tidak ditumbuhkan dahulu dalam wadah. Jarak tanam di kebun buah sebaiknya antara 3 m x 4 m dan 4 m x 6 m. Berkat kecilnya ukuran pohon dan cepatnya berbuah, sirsak dapat ditanam sebagai tanaman sela di antara pohon buah-buahan yang lebih besar, seperti mangga, avokad, dan kecapi. Jika tanaman utamanya membutuhkan ruangan, pohon sirsak dapat ditebang. Pemeliharaan Lahan di sekitar pangkal pohon sirsak sebaiknya terbebas dari gulma atau ditutup oleh mulsa untuk menghindari dehidrasi dari perakarannya yang dangkal itu pada musim kemarau. Sirsak toleran terhadap keadaan tanah yang kering, tetapi pohonnya akan meluruhkan terlalu banyak daun jika mengalami kekeringan yang berkepanjangan; dalam situasi demikian pohon sirsak akan tertolong oleh pengairan tambahan. Pemupukan dengan pupuk kandang dan/atau NPK dalam dosis kecil beberapa kali dalam setahun dapat mendorong pertumbuhan dan pembuahan, tetapi tidak diperoleh data kuantitatif mengenai kebutuhan pupuk atau banyaknya pupuk daun yang dianjurkan. Pohon sirsak biasanya dapat mencapai bentuk yang memuaskan, tetapi dalam beberapa kasus diperlukan usaha sedini mungkin membatasi pohon itu hanya berbatang tunggal, yaitu dengan cara memotong cabang-cabang yang akan menyainginya. Tunas air (water sprout), cabang-cabang yang tumpang-tindih dan bergerombol juga harus dibuang. Kurang baiknya penyerbukan kiranya merupakan faktor pembatas utama dalam jumlah hasil, dan untuk menghilangkan kendala ini dianjurkan untuk penyerbukan dengan tangan. Akan tetapi, hal ini jarang dilakukan dan hanya dapat berlangsung jika ada masa pembungaan yang jelas.

                Hama dan Penyakit Selama vigor pohon dapat dipertahankan, kerusakan yang serius disebabkan oleh penyakit dan hama umumnya terbatas hanya pada buah. Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyakit utama pada sirsak di daerah yang lembap. Produksi buah sirsak dapat menyusut sekali karena bunga dan buahnya terserang penyakit sehingga menjadi busuk atau keriput; selanjutnya penyakit ini juga mengganggu buah, daun, batang, dan pematangan buah. Di Hindia Barat ada anjuran agar diadakan seleksi terhadap kemampuan pembentukan buah dalam kondisi lingkungan yang lembap. Jika terjadi musim kemarau barangkali ada kemungkinan untuk mempercepat pembungaan dan pembentukan buah agar terhindar dari periode kelembapan yang tinggi. Penyakit busuk coklat batang (Corticium sp.) menyerang pohon sirsak dan menyebabkan busuknya cabang dan mungkin membunuh pohonnya juga. Pembersihan yang sebaik-baiknya menjelang akhir musim kemarau, termasuk pembakaran bagian-bagian pohon yang terserang, dapat menolong untuk menahan penyakit pada musim hujan berikutnya. Kutu perisai seringkali menyerang pohon sirsak, dan kutu bubuk dapat bergerombol banyak sekali pada buah sirsak. Jika semut dapat diberantas dengan baik, musuh-musuh alaminya akan mampu menanggulangi hama ini. Buah dapat dibungkus untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh lalat buah. Annonaepestis bengalella adalah penggerek buah sirsak, dan ngengat ini tersebar dari India sampai ke Jawa dan Filipina. Ulat besar dari kupu-kupu Meganotron rufescens dan Papilio agamemnon sering sekali dijumpai memakan daun sirsak. Kerusakan yang disebatkan oleh ketiga jenis hama ini umumnya belum sampai mengharuskan dilakukannya pemberantasan secara kimiawi.
                Panen dan Pasca Panen Buah sirsak sebaiknya dipanen setelah tua benar tetapi masih keras. Buah ini dianggap tua jika duri-durinya sudah saling berjauhan dan warna kulitnya yang tadinya hijau berkilat telah berubah menjadi hijau kusam atau hijau kekuning-kuningan. Jika dipetik terlalu awal, kualitas buah akan jelek. Sebaliknya jika buah dibiarkan matang di pohon, seringkali buah itu dimakan oleh kelelawar sebelum jatuh ke tanah. Di daerah yang iklimnya tidak mengenal musim, buah sirsak dapat dijumpai sepanjang tahun, tetapi biasanya pohon sirsak memiliki 1-3 kali masa panen, dengan puncaknya yang nyata pada masa musim utama. Buah harus dipetik secara selektif; dipotong gagangnya dengan pisau yang tajam atau gunting setek, kemudian disimpan di dalam keranjang bambu yang telah dialasi dengan bahan yang empuk, seperti jerami.

Disini jual bibit Sirsak Ratu unggul, WARUNG BIBIT

0 komentar:

Posting Komentar