Kamis, 25 September 2014

MENGENAL TANAMAN ALPUKAT dan CARA BUDIDAYAnya


Bibit Alpukat Unggul
1.SEJARAH SINGKAT BUAH ALPUKAT
    Tanaman Alpukat merupakan tanaman buah berupa pohon dengan nama latin Persea maericana Mill / Persea gratissima Gaerth. Tanaman Alpukat berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18. Secara resmi antara tahun 1920-1930 Indonesia telah mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat untuk memperoleh verietas-varietas unggul guna meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya di daerah dataran tinggi.


2.  JENIS TANAMAN
    Klasifikasi lengkap tanaman alpukat adalah sebagai berikut :
    Divisi             : Spermatophyta
    Anak divisi     : Angiospermae
    Kelas             : Dicotyledoneae
    Bangsa           : Ranales
    Kleuarga        : Lauraceae
    Marga            : Persea
    Varietas         : Persea Americana Mill
Berdasarkan sifat ekologis, tanaman alpukat terdiri dari 3 tipe keturunan/ras, yaitu :
1)    Ras Meksiko
•    Berasal dari dataran tinggi Meksiko dan Equador beriklim semi tropis dengan   ketinggian antara 2400-2800 m dpl.
•    Ras ini mempunyai daun dan buahnya yang berbau adas.
•    Masa berbunga sampai buah bisa dipanen lebih kurang 6 bulan.
•    Buah kecil dengan berat 100-225 gram, bentuk jorong (oval), bertangkai pendek, kulitnya tipis dan licin.
•    Biji besar memenuhi rongga buah.
•     Daging buah mempunyai kandungan minyak/lemak yang paling tinggi.
•    Ras ini tahan terhadap suhu dingin.
2)    Ras Guatemala
•    Berasal dari dataran tinggi Amerika Tengah beriklim sub tropis dengan ketinggian sekitar 800-2400 m dpl.
•    Ras ini kurang tahan terhadap suhu dingin (toleransi sampai -4,50 C).
•    Daunnya tidak berbau adas.
•     Buah mempunyai ukuran yang cukup besar, berat berkisar antara 200-2300 gram, kulit buah tebal, keras, mudah rusak dan kasar (berbintil-bintil).
•    Masak buah antara 9-12 bulan sesudah berbunga.
•     Bijinya relatif berukuran kecil dan menempel erat dalam rongga, dengan kulit biji yang melekat.
•    Daging buah mempunyai kandungan minyak yang sedang.
3)    Ras Hindia Barat
•    Berasal dari dataran rendah Amerika Tengah dan Amerika Selatan yang beriklim tropis, dengan ketinggian dibawah 800 m dpl.
•    Varietas ini sangat peka terhadap suhu rendah, dengan toleransi sampai dengan -20C.
•    Daunnya tidak berbau adas, warna daunnya lebih terang dibandingkan dengan kedua ras yang lain.
•    Buahnya berukuran besar dengan berat antara 400-2300 gram, tangkai pendek, kulit buah licin agak liat dan tebal.
•    Buah masak 6-9 bulan sesudah berbunga.
•    Biji besar dan sering lepas di dalam rongga, keping biji kasar.
•    Kandungan minyak dari daging buahnya paling rendah.


Varietas-varietas alpukat di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1)    Varietas unggul
Sifat-sifat tersebut antara lain produksinya tinggi, toleran terhadap hama dan penyakit, buah seragam berbentuk oval dan berukuran sedang, daging buah berkualitas baik dan tidak berserat, berbiji kecil melekat pada rongga biji, serta kulit buahnya licin. Sampai dgn tanggal 14 Januari 1987, Menteri Pertanian telah menetapkan 2 varietas alpukat unggul, yaitu alpukat ijo panjang & ijo bundar. Sifat-sifat kedua varietas tersebut antara lain:
•    Tinggi pohon: alpukat ijo panjang 5-8 m, alpukat ijo bundar 6-8 m.
•    Bentuk daun: alpukat ijo panjang bulat panjang dgn tepi rata, alpukat ijo bundar bulat panjang dgn tepi berombak.
•    Berbuah: alpukat ijo panjang terus-menerus, tergantung pada lokasi & kesuburan lahan, alpukat ijo bundar terus-menerus, tergantung pada lokasi & kesuburan lahan.
•    Berat buah: alpukat ijo panjang 0,3-0,5 kg, alpukat ijo bundar 0,3-0,4 kg.
•    Bentuk buah: alpukat ijo panjang bentuk pear (pyriform), alpukat ijo bundar lonjong (oblong).
•    Rasa buah: alpukat ijo panjang enak, gurih, agak lunak, alpukat ijo bundar enak, gurih, agak kering.
•    Diameter buah: alpukat ijo panjang 6,5-10 cm (rata-rata 8 cm), alpukat ijo bundar 7,5 cm.2
•    Panjang buah: alpukat ijo panjang 11,5-18 cm (rata-rata 14 cm), alpukat ijo bundar 9 cm.
•    Hasil: alpukat ijo panjang 40-80 kg /pohon/tahun (rata-rata 50 kg), alpukat ijo bundar 20-60 kg/pohon/tahun (rata-rata 30 kg).
2) Varietas lain
•    Varietas alpukat kelompok ini merupakan plasma nutfah Instalasi Penelitian & Pengkajian Teknologi, Tlekung, Malang. Beberapa varietas alpukat yg terdapat di kebun percobaan Tlekung, Malang adalah alpukat merah panjang, merah bundar, dickson, butler, winslowson, benik, puebla, furete, collinson, waldin, ganter, mexcola, duke, ryan, leucadia, queen & edranol. 


3. MANFAAT TANAMAN
    Bagian tanaman alpukat yang banyak dimanfaatkan adalah buahnya sebagai makanan buah segar. Selain itu pemanfaatan daging buah alpukat yang biasa dilakukan masyarakat Eropa adalah digunakan sebagai bahan pangan yang diolah dalam berbagai masakan. Manfaat lain dari daging buah alpukat adalah untuk bahan dasar kosmetik.
    Bagian lain yang dapat dimanfaatkan adalah daunnya yang muda sebagai obat tradisional (obat batu ginjal, rematik)



4. SYARAT TUMBUH TANAMAN ALPUKAT
Alpukat dapat ditanam di dataran rendah hingga dataran tinggi. Alpukat india barat baik ditanam pada ketinggian 0-600 m dpl, alpukat meksiko pada ketinggian 1000-3000 m dpl, dan alpukat guatemala pada ketinggian 600-2.000 m dpl. Semua tipe alpukat menghendaki tanah yang tidak mengandung cadas keras atau yang tandus. Tanaman tidak tahan terhadap genangan air yang terus-menerus, tetapi tanaman lebih senang hidup di daerah beriklim basah dengan curah hujan 1.500-3000 mm. per tahun. Di daerah yang beriklim agak kering dengan bulan basah 7-9 bulan dan bulan kemarau (kering) 2-6 bulan, tanaman alpukat masih mampu hidup dan berbuah asalkan keadaan air tanahnya dangkal (100-150 cm) dan pH tanah 5,5-6,5. Pada kondisi yang sesuai, tanaman alpukat dapat berbuah 2-3 kali setahun.

5. CARA BUDIDAYA TANAMAN BUAH ALPUKAT
Pembibitan tanaman:
Tanaman diperbanyak dengan okulasi atau sambung pucuk. Bibit dapat disambung pada umur 1-8 bulan. Perbanyakan dengan biji hanya untuk batang bawah. Budi daya tanaman: Bibit okulasi (sambungan) ditanam pada jarak 12 m x 12 m. Ukuran lubang tanam 60 cm x 60 cm x 40 cm. Pupuk kandang yang diberikan 30 kg/lubang. Pupuk buatan berupa campuran 25-1000 g urea, 25-1000 g TSP, dan 25-800 g KCl per pohon diberikan tiga bulan sekali. Dosis pemberian pupuk meningkat sesuai dengan umur tanaman. Sebaiknya dalam satu areal ditanam dua tipe alpukat. Sekurangkurangnya 5-10% dari jumlah bibit yang ditanam berasal dari tipe lain sebagai sumber tepung sari (pejantan). Untuk memudahkan perawatan, dianjurkan penanaman dilakukan menjelang musim hujan.

Pemeliharaan Alpukat
Pemangkasan hanya dilakukan untuk pembentukan pohon (pemotongan batang pokok). Tanaman alpukat dari bibit okulasi mulai berbunga pada umur 5-6 tahun, sedangkan dari bibit biji pada umur 9-12 tahun.

Hama dan Penyakit Alpukat
Hama yang sering menyerang tanaman alpukat adalah ulat daun Sania insularis dan penggerek cabang Rhynchites lauraceae Voth. Adakalanya lalat buah menyerang buah muda dan penggerek batang menggerek ujung-ujung cabang hingga ujung cabang menjadi kering. Penyakit yang sering menyerang tanaman alpukat adalah busuk akar Phytophthora cinnamomi yang dapat diatasi dengan siraman larutan Benlate 0,3% atau karbol 10-50%. Penyakit dapat menular melalui bibit yang digunakan atau alat-alat pertanian. Penyakit busuk buah Colletotrichum gloeosporiodes menyerang buah, terutama yang disimpan pada suhu panas dan lembap. Cendawan Phytophthora menyerang bila suhu tanah antara 13-23° C. Infus dengan fungisida melalui batang biasanya dapat mengatasi serangan penyakit busuk akar. Serangan hama-hama di atas dapat diatasi dengan semprotan atau infus larutan insektisida (Tamaron 200 LC atau Curacron 500 EC).

Panen dan Pasca Panen
Buah alpukat dipanen setelah tua benar. Tandanya, kulit buah sudah tampak buram dan bila buah digoyang akan berbunyi. Buah dipetik dengan menggunakan jaring agar tidak jatuh ke tanah. Buah yang terbentur akan memar dan tidak matang sempurna. Buah yang telah tua akan matang 2-3 hari setelah dipetik. Buah yang jatuh/memar akan mudah terserang penyakit busuk buah (kecokelatan) dan rasanya pahit.



Anda Mencari Bibit Alpukat Unggul? Di sini jual Bibit Alpukat, Warung Bibit











1 komentar:


  1. PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO

    menyediakan asam humat untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www TOKOPEDIA.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro

    BalasHapus